Makna individu
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya.
Para ahli psikologi modern menegaskan bahwa manusia itu merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai keseluruhan, sebagai kesatuan. Kegiatan manusia sehari-hari merupakan kegiatan keseluruhan jiwa raganya. Bukan hanya kegiatan alat-alat tubuh saja atau bukan hanya aktivitas dari kemampuan-kemampuan jiwa satu persatu terlepas dari pada yang lain.
Contoh : manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga, tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi dan merasakan suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan, rasa estetis dalam individunya. Suatu keindahan ia kagumi dan ia nikmati melalui indra mata dan indra perasaan yang berbaur menjadi satu kesatuan.
Pendapat lain bahwa manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya. Sehubungan dengan itu, Fallport merumuskan kepribadian manusia sebagai makhluk individu adalah sebagai berikut : kepribadian adalah organisasi dinamis daripada sistem-sistem phsyco-physic dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik (khas) dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan (W. A. Gerungan, 1980 : 28).
Makna Keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan social ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja dalam satuan masyarakat manusia.
Ada 5 macam hal terpenting yaitu :
• Hubungan suami istri.
• Bentuk perkawinan dimana suami istri itu diadakan dan dipelihara.
• Susunan nama-nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan.
• Milik atau harga benda kelurga.
• Pada umumnya keluarga itu tempat bersama /rumah bersama.
Makna Masyarakat
Mengenai arti masyarakat ini, kita kemukakan definisi mengenai mayarakat itu. Seperti misalnya :
• R. Linton : seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan social dengan batas-batas tertentu.
• M.J. Herskovist : menulis bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
• J.L. Gillin dan J.P. Gillin : mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Masyarat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil.
• S.R. Steinmetz : seorang sosiolgi bangsa Belanda, mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
• Hasan Shadili : mendefinisikan masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara bergolongan dan mempunyai pengaru kebatinan satu sama lain.
Menurut Ellwood, factor-faktor yang menyebabkan manusia hidup bersama adalah :
• Dorongan untuk mencari makan ; penyelenggaraan untuk mencari makanan itu lebih mudah dilakukan dengan bekerjasama.
• Dorongan untuk mempertahankan diri ; teritama dalam keadaan primitive ; dorongan ini merupakan cambuk untuk bekerjasama.
• Dorongan untuk melangsungkan jenis.
Suatu himpunan manusia supaya merupakan kelompok social harus memenuhi syarat-syarat antara lain :
• Setiap anggotanya harus sadar bahwa ia merupakan bagian lain kelompoknya.
• Ada hubungan timbal balik antara anggotanya.
• Ada suatu factor yang dimiliki bersama, seperti nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideology yang sama dan sebagainya.
Factor lingkungan geografis memberi pengaruh terhadap kagotong-royongan misalnya saja :
• Factor topografi setempat yang memberikan suatu ajang hidup dan suatu bentuk adaptasi kepada penduduk.
• Factor iklim yang dapat memberikan pengaruh positif maupun negative terhadap penduduk terutama petani-petaninya.
• Factor bencana alam seperti letusan gunung, gempa bumi, banjir dan sebagainya yang harus dihadapi dan dialami bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar