“Hai kanan, mengapa kita selalu diinjak-injak?” Tanya Kiri
“Tentu saja karena kita ini sepasang sandal” Jawab Kanan
“Mengapa tubuh kita selalu kotor?” Kiri kembali bertanya
“Karena pemilik kita jarang mencuci kita” Jawab Kanan
“Mengapa dia tidak memperlakukan kita seperti sepasang sepatu kulit yang dimilikinya? Sepatu kulit selalu dibersihkan dan disemir setiap hari, tapi kita jarang sekali diperhatikan” Kiri bertanya sambil berargumen
“Itu karena sepatu kulit dipakai untuk pergi ke tempat-tempat yang bagus” Kanan kembali menjawab
“Apakah hanya sepatu kulit saja yang berhak untuk pergi ketempat-tempat yang bagus, apakah kita tidak mempunyai hak?” Kiri lagi-lagi bertanya
“Tentu saja kita mempunyai hak yang sama, tetapi pemilik kita tentunya akan malu jika pergi ketempat-tempat yang bagus bila mengenakan kita” Jawab kanan
“Mengapa begitu? Apakah kita ini hina?”Tanya kiri
“Tentu saja tidak.. mengapa kau berpikir seperti itu?” Kanan menjawab sambil bertanya
“Karena kita tidak pernah dipakai untuk hal-hal yang istimewa, kita hanya dipakai saat ke halaman atau ke kamar mandi, atau saat jalanan basah berlumpur karena hujan, lihat kita sekarang, lapisan bawahku sudah hampir habis karena sudah semakin tua dan terkikis.. tapi tidak dengan sepatu kulit, ketika umurnya masih 6 bulan ia sudah pensiun dan disimpan rapi karena sudah ada sepatu kulit baru yang menggantikannya. Aku sangat iri dengan mereka.” Kiri mengeluh
“Hai kiri, janganlah kau merasa iri pada sepatu kulit, karena sesungguhnya merekalah yang iri kepada kita, walaupun kita sudah tua kita masih berguna bagi pemilik, sedangkan mereka, walaupun masih muda, tapi sudah tidak pernah digunakan lagi karena sudah digantikan oleh sepatu kulit model terbaru.”
“Apakah kau merasakan hal seperti itu?” Tanya Kiri butuh penegasan
“Tentu saja, walaupun kita tidak dipandang oleh pemilik, tapi kita adalah sepasang alas kaki yang selalu setia menemaninya dalam suka maupun duka. Hai Kiri, apa kau mau tau satu hal yang selalu membuatku bangga menjadi sandal jepit?” Kanan menjawab sambil melemparkan pertanyaan kembali
“Apa itu Kanan, katakana padaku?” Kiri merasa penasaran
“Kita selalu dipakai saat pemilik berwudhu. Membersihkan dirinya untuk menghadap Sang Pencipta. Pemilik juga sering kali membawa kita ke Masjid tempat dia beribadah. Itu adalah tempat yang paling istimewa. Dan kita melakukan tugas yang mulia ketika menjaga kakinya tetap bersih sampai ia masuk kedalam Masjid.” Jelas Kanan
“Ya kau benar kanan.. aku bahkan sering kali merasa sejuk ketika pemilik kita berwudhu” Sahut Kiri
“Mungkin kita dipandang sebelah mata oleh puluhan sepatu yang terpajang di rak sepatu sana, tapi Sang Pencipta tau apa yang kita kerjakan dan Ia tidak pernah memandang kita dari rupa kita. Janganlah kau merasa rendah diri karena rupamu Kiri. Tapi berbanggalah dengan fungsimu” Lanjut Kanan
“Terimakasih kanan, kau memang yang terbaik” Puji Kiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar